Metode Gaya Berat sebagai salah satu metode geofisika yang banyak digunakan untuk eksplorasi maupun pemetaan memiliki alat ukur yang disebut dengan gravitymeter. Gravitymeter sendiri memiliki banyak macam menurut spesifikasi dan ketelitiannya serta pembuatnya. Masing-masingnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti yang kita bayangkan tentu sangat
sulit untuk membangun suatu instrumen yang mampu mengukur anomali gravitasi
yang sangat kecil. Pengukuran gravitasi sendiri tidak menghasilkan suatu nilai
percepatan gravitasi yang absolut, tapi lebih kepada mengestimasi variasi dari
percepatan gravitasi. Namun tentu ini sama sekali tidak menjadi suatu
keterbatasan bagi sebuah instrumen gravitymeter, karena yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi variasi struktur geologi hanya perubahan relatif dari
percepatan gravitasi. Berikut beberapa gravitymeter yang sering digunakan dalam eksplorasi maupun pemetaan :
1. A-10 Gravimeter
Merupakan
alat yang menggabungkan sensor ukuran dari berbagai perubahan gravitasi di area
yang jauh maupun dekat. Karena adanya kandungan mineral di bawah tanah, maka
daya tarikan gravitasi di suatu titik dengan titik yang lain tidaklah sama. Alat
ini di isi oleh suatu cairan yang bernama Liquid Helium Filled.
Spesifikasi Alat
- 12-14 V DC
- Daya total 25A 300W
- Daya rata-rata 16A 200W
- Berat 105 kg
- 18ºC – 38ºC (0ºF – 100ºF), Suhu internal
- Keakuratan: 10μGal (Mutlak)
- Presisi: 10μGal dalam 10 menit (dalam kondisi tenang)
- Digunakan dalam eksplorasi mineral serta migas.
- Digunakan dalam kajian gravitasi bumi.
- Digunakan dalam pemetaan geologi.
2. Scientrex CG3/3M
Merupakan jenis Gravimeter Microprocessor Based Automatic yang memiliki rebtang 7000 mGal tanpa harus reseting dan memiliki ketelitian hingga 0,001 mGal. Dapat digunakan disegala permukaan tanah dan dapat mengukur perbedaan densitas yang kecil
di bawah permukaan dangkal yang dapat membantu dalam karakterisasi ketebalan
overburden, atau mencari rongga atau daerah padat di bawah permukaan
dangkal. Pengukuran seperti ini sangat sering dilakukan dalam karakterisasi deposit mineral logam
sebelum pengeboran.
Spesifikasi Alat
- Resolusi 0,005 mGal.
- Operasi minimum 700 mGal.
- Residual pergerakan jangka panjang kurang dari 0,02 mGal/hari.
- Berat 11 kg termasuk baterai.
- 240 mm x 310 mm x 320 mm.
- 48K RAM.
Aplikasi Alat
- Mendeteksi pergerakan tumbukan secara vertikal.
- Memonitor pergerakan aliran magma.
- Studi peningkatan level muka air laut.
3. FG-5 LaCoste Romberg
Alat ini menggunakan prinsip gerak jatuh bebas. Suatu objek dijatuhkan ke dalam suatu vakum. Objek yang jatuh
bebas tersebut dipantau dengan menggunakan laser inferometer
berkemampuan tinggi. Arah dari benda yang dijatuhkan ini merujuk pada spring
aktif atau biasa disebut Superspring.
Spesifikasi Alat
- Keakuratan mutlak : +/- 2Gal
- Pengukuran presisi : +/- 1Gal
- Waktu terintegrasi ke 1 gal : 1 jam
- Operasi alat : Dalam dan luar lapangan
- Dapat diubah sesuai dengan lokasi misalnya gravitasi di lautan dan di darat.
- Dilengkapi dengan alat penginderaan jarak jauh dan alat pencatat.
4. Worden Gravimeter
Memiliki kemampuan yang tinggi dan mudah dibawa kemana-mana. Ketelitian alat 0.01 miliGal. dapat menampilkan hingga 1 : 100000000 dari
gravitasi normal bumi.
Spesifikasi Alat
- Keakuratan data mutlak : +/- 10 Gal2.
- Pengukuran Presisi : +/- 5 Gal.
- Integrasi waktu ke 10 uGal : 5 menit.
- Operasi : Dalam dan luar lapangan.
- Akusisi : minimal dalam 30 menit
Dan masih banyak lagi gravitymeter lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar