Metode Gaya Berat merupakan metode yang proses akuisisi datanya merupakan salah satu yang termudah, namun processing datanya terkenal sulit dengan adanya banyak koreksi. Untuk itu sebelum kita melakukan langsung processing data gravitasi ada baiknya kita pahami dahulu berbagai koreksi yang ada di Metode Gaya Berat.
1. Koreksi Tidal (Pasang Surut)
Untuk mendapatkan percepatan gravitasi dengan akurat, selain massa bumi, masa bulan dan matahari juga harus diperhatikan. Pengaruh penarikan antara bulan dan matahari disebut efek pasang surut(tidal effect). Oleh karena adanya penarikan bulan dan matahari, gravitasi bumi mengalami penyimpangan secara periodik dari nilai-nilai normalnya. Gaya pasang surut (tidal force) dapat diketahui dengan mengurangi penarikan bulan dan matahari pada suatu titik pengamatan dari penarikan penarikan benda-benda yang sama pada pusat bumi.. Beda antara kedua penarikan ini disebut gaya pasang surut dan terdiri dari komponen tegak dan datar. Besarnya koreksi pasang surut selalu ditambahkan didalam perhitungan.
GST = Gs + T
Dimana :
Gs = Pembacaan percepatan gravitasi setelah dikonversi ke milliGal.
T = Koreksi pasang surut.
2. Koreksi Drift (Kelelahan Alat)
Pergeseran pembacaan titik nol ini disebut drift dan besarnya adalah sebagai fungsi waktu. Koreksi drift dilakukan dengan mengadakan pembacaan ulang pada titik ikat dalam satu loop, sehingga dapat diketahui harga penyimpangannya. Pada penelitian ini besarnya koreksi drift dianggap linier terhadap fungsi waktu. Besarnya Besarnya koreksi koreksi drift pada tiap-tiap station station dapat dirumuskan dirumuskan sebagai sebagai berikut :
Dn = Koreksi drift pada titik-n
tn = Waktu pembacaan pada titik-n
tB = Waktu pembacaan di titik ikat pada awal looping
tB’ = Waktu pembacaan di titik ikat pada akhir looping
gB = Nilai pembacaan di titik ikat pada awal looping
gB’= Nilai pembacaan di titik ikat pada akhir looping
Besar koreksi drift ini selalu dikurangkan terhadap pembacaan gravitymeter
GSTD = GST – Dn
dimana :
GSTD = g bacaan setelah dikurangi drift (miliGal)
GST = g bacaan setelah dikoreksi pasut (miliGal)
Dn = koreksi drift (miliGal)
3. Koreksi Lintang
Koreksi yang diakibatkan oleh perbedaan jari-jari antara ekuator dan kutub. Berdasarkan GeodeticReference System 1967 (GRS67) nilai gravitasi teoritis gt yang merupakan fungsi lintang (φ) kedudukan tersebut :
4. Koreksi Udara Bebas (Free-Air)
Jika tinggi titik amat di atas permukaan acuan adalah h, maka KUB :
KUB = 0,03068 h
Jadi makin tinggi tempat pengamatan, makin kecil gayabratnya atau sebaliknya.
5. Koreksi Bouguer
Koreksi ini memperhitungkan adanya massa yang mengisi antara bidang acuan dengan ketinggian h. Massa ini dianggap sebagai lempeng massa (slab) dengan jarijari tak terhingga, tebal h densitas ρ (gr/cc) sebagai :
BC = 2πGρh
G = 6,67 ± 0,001 x 10-11 m3 kg-1 s-2 (Resolusi I , IAG, Hamburg, 1983) maka :
BC = 0,04193 ρh
6. Koreksi Medan
Koreksi medan diakibatkan oleh pemukaan bumi disekitar titik pengamatan gravitasi tidak rata, yang dapat dirumuskan (Burger, 1992) dengan :
Dimana :
G = konstanta gravitasi
Ρ = rapat massa batuan
Ro = jari-jari luar silinder
R1 = jari-jari dalam silinder
Z = ketinggian relatif silinder terhadap tinggi titik pengamatan